Teknik dan trik Pendakian gunung ala mas joko

hallo kawan petualang salam kangen

 Kapan anda terakir kali melakukan perjalanan pendakian gunung? mudah-mudahan kalian selalu diberi kesehatan dan kekuatan sehingga kalian bisa terus dan terus melakukan petualangan dialam kita tercinta ini, baiklah saya hanya ingin menyampaikan beberapa teknik dan trik agar perjalanan kita ini tidak terlalu melelahkan, sampai saat ini olahraga pendakian gunung semakin digemari oleh semua orang, semua kalangan baik remaja, bapak-bapak, ibu-ibu, bahkan anak-anakpun mulai sejak dini sudah diajarkan memahami alam (yang jelas kalau masih anak-anak ya dibimbing dengan benar dan jangan memaksakan kehendak bisa fatal akibatnya sejatinya olahraga pendakian ini diwajibkan sudah dewasa mengingat bahayanya beresiko tinggi). berdasarkan pengalaman pribadi saya sendiri bukan contekan bukan pula copy paste

 Kawan semua saya mungkin hanya segelintir orang yang masih butuh bimbingan juga dari para sesepuh di ranah pendakian gunung, karena saya pribadi juga masih newbe alias pemula gitu loh tetapi seiring berjalanya waktu kita pasti akan bisa memahami bagaimana cara-cara kita melakukan kegiatan perjalanan pendakian gunung betul ..... pasti betul lah
 Langsung saja kawan sedikti pertanyaan dari saya. apakah kalian pernah pada saat melakukan kegiatan pendakian gunung kalian memperhatikan ritme perjalanan langkah kaki? nah ini yang akan saya bahas disini yang pasti cerita ini berdasarkan pengalaman pribadi ya
Bagaimana sih teknik dan triknya agar perjalanan kita itu enjoy bisa menikmati alur?
Point utamanya ada didiri kita sendiri selama kita mlewatinya dengan rilexs dan enjoy pasti akan terasa nyaman, apa sih mas tehnik dan triknya ?

 Mari kita ulas satu-persatu dahulu :
1. Posisi bawaan seperti tas keril : tas keril adalah poin penting yang selalu menemani selama pendakian saya , dan kalian juga pastinya tetapi yang perlu kalian cermati adalah bagaimana kalian melakukan packing yang sempurna? teknik dari saya adalah pada saat kita packing kalian harus ingat posisi titik berat dan titik ringan barang yang ada di tas kita contohnya :

•  Sleping bag - usahakan berada di posisi paling bawah kanan dan kiri jika membawa 2 SB
•  Pakaian ganti - berada diatas sleping bag (termasuk piranti tidur seperti sarung , kupluk,  sarung tangan, kaos kaki)
•  kompor , nesting dan alat masak berada di posisi tengah gunanya untuk penyeimbang antara beban atas dan beban bawah ( dan juga pentingnya dikala urgent pada saat ditengah perjalanan membutuhkan piranti ini kita tidak perlu merogoh sampai dasar tas kita
• Tenda (option jika terpaksa masuk ke tas keril letakakan sejajar dengan kompor dan nesting) kecuali akan ditenteng tangan (tetapi menurut saya pribadi tidak safety jika harus ditenteng karena beban akan semakin berat di pundak)
• Logistik seperti air dan makanan ringan jika dikonsumsi sendiri ada 2 tempat yang harus kalian terapkan untuk air usahakan untuk stok pada saat istirahat panjang tempatkan dibagina bawah itupun harus disesuaikan dengan kondisi tas keril kita memungkinkan atau tidak (kalo saya pribadi memungkinkan karena tas keril saya lumayan gede tapi jangan terlalu banyak juga usahakan diseimbangkan dengan bagian tengah dan atas jadi intinya air ada dibagian bawah dan atas nah untuk yang dibagian atas untuk kondisi darurat (tetap dilihat dari kemampuan kita seberapa kuat kita akan membawa logistik itu karena logistik ini sebenarnya bisa di bagi-bagi dengan teman lainya (not recomended jika harus 1 orang yang membawa) jadi saran saya untuk logistik silahkan dishare dengan teman lain 
• posisi terakhir posisi teratas yaitu barang-barang siap pakai seperti jacket, playsheet , ponco atau jas hujan dan P3K 

Poin diatas memang pengalaman pribadi saya karena sering saya terapkan sendiri tetapi mungkin bisa beda pendapat dengan orang lain pesan saya sesuaikan saja dengan kemampuan kalian 

2. teknik dan trik saat berjalan :

Pada saat perjalanan naik sering kita mengeluh capek, kaki pegel , dengkul mau copot ya pokoknya banyak keluhan lah seperti saya waktu pertama melakukan juga seperti itu kok heheheh tapi lama kelamaan semua itu akan bisa kita atasi dengan cara kita masing-masing. kalau teknik saya sih simple kawan nih , pada saat rute menanjak saya selalu menggunakan tumpuan kaki depan atau bahasa jawanya sedikit berjalan "jinjit" kenapa bisa demikian begini menurut perhitungan ilmu fisika saya sendiri entah benar entah salah .. yah aku ora ngerti hehhe.. yang jelas pada saat kita menempuh rute menanjak kita tubuh kita seakan melawan gaya gravitasi bumi apalagi trek dengan kemiringan yang lumayan miring kalain bisa tebak bagaimana jika kalian berjalan dengan menggunakan tapak lebar atau semua tumpuan telapak kaki? ya pasti tidak akan seimbang karena tumpuan telapak kaki hanya digunakan pada saat rute horizontal atau rata , trus jika kita gunakan teknik tumpuan semua telapak kaki kita kan terdorng oleh gaya gravitasi tersebut dan bisa juga terjadi salah urat karena memaksakan menggunakan semua telapak dengan kondisi jalan miring coba kalian praktekan jika ada tanjakan kalian coba tapakkan semua kaki kalian disudut kemiringan itu apa yang kalian rasakan ? nah intinya kita harus melawan gaya gravitasi itu dengan menggunakan tumpuan kaki bagian depan / jinjit tadi lakukan dengan hati-hati step by step dan jangan melakukanya sepanjang perjalanan yang jelas trek di gunung gak selamanya miring saat naik kecuali mendekati puncak yah kalau masih dibawah saya rasa masih menemukan trek horizontal kok disamping itu kekkuatan tumpuan kaki depan lebih kuat pada saat menanjak (itulah teknik yang selama ini saya gunakan ingat hati hati setiap melangkah yah)

trus bagaimana kalau kondisi menurun mas ...............ntar dulu ya sepertinya itu dulu saja nanti kita lanjutkan lagi sepertinya saya sudah terlalu banyak kata-kata jadi jari rada kriting , nanti kita sambung lagi sekaligus membahas teknik dan trik selanjutnya ala Mas joko yang ganteng ini 

sekain salam sibolang 

terima ksih sudah mampir 

sebagai bonus saya kasih nih video sunrise dipuncak merbabu mongggo dicolek sini